Doa Saat Bermimpi Baik dan Mimpi Buruk

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya

Semua orang pasti membutuhkan waktu jeda istirahat yang biasa dinamakan dengan tidur. Setidaknya seorang dewasa yang normal membutuhkan waktu hingga 6-8 jam dalam setiap harinya untuk tidur, hal ini agar tubuh kembali sehat dan kuat, penuh tenaga untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.

Sebagai seorang Muslim, kita pun butuh untuk melakukan tidur, sama seperti semua manusia lainnya. Akan tetapi bedanya, kita diajarkan di dalam Islam untuk melakukan berbagai do’a dan adab saat akan tidur dan saat bangun tidur. Yang demikian itu agar kegiatan tidur kita menjadi berpahala dan penuh berkah, bukan hanya sekedar memejamkan mata saja. Dan ternyata adab terkait tidur dalam Islam tidak hanya terkait do’a dan dzikir sebelum dan sesudah tidur, akan tetapi juga berlanjut kepada do’a dan dzikir serta adab saat mendapati mimpi dalam tidur, baik mimpi yang baik ataupun mimpi yang buruk.

Do’a Saat Mimpi Buruk

Jika kita mendapat mimpi yang buruk, ada adab dan do’a yang diajarkan dalam Islam, yakni dengan membaca ta’awwudz dan meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali. Selain itu, hendaknya tidak menceritakan mimpi buruknya tersebut kepada seseorang pun. Ini didapatkan dari sebuah hadits dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, beli“Mimpi yang baik itu dari Allah, jika salah seorang dari kalian melihat dalam mimpinya hal yang dia sukai maka janganlah dia menceritakannya kecuali kepada orang yang dia sukai/yang menyukainya.au mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:

الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِذَا حَلَمَ أَحَدُكُمْ حُلْمًا يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ

A’UDZUUBILLAAHI MINASY-SYAITHAANIR-RAJIIM

“Mimpi (yang baik) itu berasal dari Allah sedangkan mimpi buruk itu dari syaithon. Apabila salah seorang dari kalian bermimpi buruk atau dia benci maka hendaklah ia meludah kecil ke arah kirinya sebanyak 3 kali dan memohon berlindungan kepada Allah (berta’awwudz) dari keburukan mimpinya. Sesungguhnya mimpi buruk itu tidak akan mampu mendatangkan bahaya padanya” (HR. Bukhori no. 5747 dan Muslim no. 6039.)

Sumber: alhijroh

Bisa kita lihat di atas, jika kita mendapat mimpi buruk ternyata sangat mudah cara mengatasinya, yakni cukup mengucapkan ta’awwudz (A’UDZUUBILLAAHI MINASY-SYAITHAANIR-RAJIIM) saja, tidak ada do’a yang aneh-aneh atau panjang-panjang.

Ada juga atsar yang shahih dari para salaf tentang do’a jika mengalami mimpi buruk, yakni sebagai berikut:

Atsar ini dikeluarkan Sa’id bin Manshur, Ibnu Abu Syaibah, ‘Abdur Rozzaq Rohimahumullah dengan sanad-sanad yang shohih dari Ibrohim An Nakho’i, beliau Rohimahullah mengatakan,

(أَعُوْذُ بِمَا عَاذَتْ بِهِ مَلَائِكَةُ اللهِ وَرَسُلُهُ مِنْ شَرِّ رُؤْيَايَ أَنْ تُصِيْبَنِيْ فِيْهَا مَا أَكْرَهُ فِيْ دِيْنِيْ وَ دُنْيَايَ)

A’UUDZU BIMAA ‘AADZAT BIHI MALAAIKATULLAAHI WA RASULUHU MIN SYARRI RU’YAAYA AN TUSHIIBANII FIIHAA MAA AKRAHU FII DIINII WA DUNYAAYAA

“Aku berlindung kepada Dzat yang para malaikat Allah dan Rosul-Rosulnya berlindung kepada Nya dari keburukan mimpiku agar tidak menimpa pada diriku hal yang telihat dalam mimpiku berupa keburukan pada urusan agamaku dan duniaku” (HR. Abdur Rozzaq dalam Mushonnafnya no. 20359)

Sumber: alhijroh

Do’a yang kedua ini lebih panjang, apabila kesulitan cukup membaca yang pertama saja insyaaAllah sudah meliputi makna ta’awwudz yang diperintahkan dalam hadits pertama.

Do’a Ketika Bermimpi Baik

Adapun jika mendapat mimpi yang baik, tuntunan dari Nabi tidak ada do’a khusus ataupun dzikir khusus. Yang ada diriwayatkan dalam hadits shahih, sejauh yang kami dapatkan hanyalah anjuran untuk tidak menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang disukai,

الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ

“Mimpi yang baik adalah berasal dari Allah. Apabila salah seorang diantara kalian bermimpi sesuatu yang disukainya maka jangan menceritakannya kepada selain orang yang disukai” [HR. Bukhari no. 7044]

Sumber: salamdakwah

Ya, hanya itu saja adab yang perlu dilakukaan saat kita mengalami mimpi yang baik. Tidak menceritakannya kecuali pada orang yang kita cintai atau yang kita sukai untuk mendengar mimpi baik tersebut.

Dapatkan pahala berdakwah dan gratis buku Rahasia Rezeki Berlimpah, klik di sini untuk detailnya