
HUKUM-HUKUM ‘IDUL
ADHA
Akhi Muslim……. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah
mempertemukan kita kepada hari yang agung ini dan memanjangkan umur kita
sehingga dapat menyaksikan hari dan bulan berlalu dan mempersembahkan
kepada kita perbuatan dan ucapan yang dapat mendekatkan kita kepada Allah.
Hari Raya qurban, termasuk kekhususan umat
ini dan termasuk tanda-tanda agama yang tampak, juga termasuk
syi’ar-syi’ar Islam, maka hendaknya kita menjaganya dan menghormatinya.
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللهِ
فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa mengagungkan
syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati (Al
Hajj 32).
Berikut ini akan dijelaskan
secara ringkas adab-adab dan hukum-hukum tentang hari raya
: 1. Takbir Disyari’atkan bertakbir sejak terbit fajar pada hari Arafah
hingga waktu Ashar hari tasyrik terakhir, yaitu pada tanggal tinggal belas
Dzul Hijjah . Allah ta’ala berfirman: Dan
berzikirlah (dengan menyebut) dalam beberapa hari yang terbilang
(Al Baqarah 203)
Caranya dengan membaca:
اللهُ
أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ “ Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan bagi-Nya
segala pujian “ Disunnahkan mengeraskan
suaranya bagi orang laki di masjid-masjid, pasar-pasar dan rumah-rumah
setelah melaksanakan shalat, sebagai pernyataan atas pengagungan kepada
Allah, beribadah kepada-Nya dan mensyukuri-Nya.
2. Menyembelih binatang korban. Hal
tersebut dilakukan setelah selesai shalat Id, berdasarkan sabda Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam : مَنْ ذَبَحَ
قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُعِدْ مَكَانَهَا أُخْرَى، وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ
فَلْيَذْبَحْ [رواه البخاري ومسلم] Siapa yang
menyembelih sebelum shalat maka hendaklah dia menggantinya dengan hewan
kurban yang lain, dan siapa yang belum menyembelih, maka hendaklah dia
menyembelih (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Waktu menyembelih kurban adalah empat hari, hari raya dan tiga
hari tasyrik, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih dari Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam beliau bersabda: Semua hari tasyrik adalah (wak-tu) menyembelih (Lihat Silsilah
Shahihah no. 2476)
3. Mandi dan mengenakan
wewangian Hal ini bagi orang laki dan memakai
pakaian yang paling bagus tanpa berlebih-lebihan, tanpa isbal (menjulurkan
pakaiannya hingga melebihi mata kaki), tidak mencukur janggut karena hal
tersebut haram hukumnya. Sedang-kan wanita disyari’atkan baginya keluar
menuju tempat shalat Id tanpa tabarruj, tanpa memakai wewangian dan
hendak-lah seorang muslimah berhati-hati berang-kat dalam rangka ta’at
kepada Allah dan shalat sedang dia melakukan maksiat kepada-Nya dengan
tabarruj, membuka aurat dan memakai wewangian di hadapan orang laki.
4. Makan daging korban. RasulullahShalallahu ‘alaihi wassalam tidak makan daging korban
sebelum pulang dari shalat Id, setelah itu baru dia memakannya.
5. Pergi ke tempat shalat Id
Berjalan kaki jika memungkin-kan dan
disunnahkan shalat Id di lapangan terbuka, kecuali jika terdapat uzur
seperti hujan misalnya, maka pada saat itu sebaiknya shalat di masjid
berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.
6. Shalat bersama kaum muslimin dan
mendengarkan khutbah.
Adapun yang
dikuatkan oleh para ulama seperti Syekh Islam Ibnu Taimiyah bahwa shalat
Id hukumnya wajib berdasarkan firman Allah ta’ala : فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ perbuatan tersebut tidak gugur kecuali dengan uzur syar’i.
Adapun wanita tetap diperintahkan menghadiri shalat Id bersama kaum
muslimin, bahkan sekalipun yang haid dan para budak dan bagi mereka yang
haidh di jauhkan dari tempat shalat.
7.
Menempuh jalan yang berbeda. Disunnahkan untuk
berangkat ke tempat shalat Id lewat satu jalan dan pulang lewat jalan yang
lain berdasarkan perbuatan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.
8. Ucapan selamat Tidak mengapa saling mengucapkan selamat seperti :
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا
وَمِنْكُمْ “Semoga Allah menerima (amal) kita
dan anda sekalian”.
Akhi muslim….. Ada beberapa hal yang
patut kita hindari saat hari raya : 1. Takbir
secara berbarengan : Dengan satu suara atau mengikuti bersama-sama
dibelakang seseorang yang bertakbir. 2. Lalai
pada hari Id. Yaitu dengan melakukan hal-hal yang diharamkan seperti
mendengarkan lagu-lagu, menonton film, ikhtilath antar laki dan wanita
yang bukan muhrim dan kemungkaran-kemungkaran lainnya. 3. Mencabut rambut atau memotong kuku sebelum melaksanakan
penyembelihan korban, karena ada larangan Nabi dalam masalah ini.
4. Berlebih-lebihan atas sesuatu yang tidak
perlu dan berfaedah berdasar-kan firman Allah ta’ala: Dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebih-lebihan “ (Al A’raf 31)
Akhirulkalam … Janganlah anda lupa
wahai akhi muslim untuk selalu berupaya men-dapatkan kebaikan seperti
bersilatur-rahim, berkunjung kepada sanak saudara, meninggalkan
permusuhan, kedengkian serta mensucikan hati dan penuh kasih kepada fakir
miskin serta anak yatim serta membantu mereka dan mendatangkan kegembiraan
kepada mereka.
Kita mohon kepada Allah
agar memberi kita taufiq-Nya atas apa yang Dia cintai dan ridhoi.
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه
وسلم
(Dinukil dari فضل عشر ذي الحجة أحكام
الأضحية وعيد الأضحى المبارك , Edisi Indonesia "Keutamaan sepuluh hari
(pertama) Dzulhijjah & Hukum berkurban dan ‘Iedhul Adha yang
berbarakah". Seksi Terjemah Kantor Sosial, Dakwah & Penyuluhan Bagi
Pendatang, Pemerintah Saudi
Arabia)
|