| IP: 202.176.254.100
 
| Buletin | Berita Dari Aceh | Do'a | Fatwa | Hadits | Khutbah | Kisah | Mu'jizat | Qur'an | Sakinah | Tarikh | Tokoh | Aqidah | Fiqih | Tsaqofah | Sastra |
| Pustaka Sofwa | Kajian | Kaset | Kegiatan | Konsultasi | Materi KIT | Ekonomi Islam | Analisa | Senyum | Download |
 
Menu Utama
·Home
·Kontributor
·Tentang Kami
·Buku Tamu
·Produk Kami
·Kirim Artikel / Berita
·Formulir
·Jadwal Shalat
·Kontak Kami
·Download
·Forum Diskusi

Jadwal Kajian Harian
Hari ini Kajian Ba'da Magrib di Masjid Al-Sofwa
Materi :
Sirah Nabawiyah
Penceramah :
Ust. Abu bakar M Altway Lc

Kajian Islam
· Meneladani Manasik haji Rasulullah Shallallaahu alaihi wasalam
· Kitab Tauhid 2
· Kitab Tauhid 1
· Kiat-Kiat Menghidupkan Bulan Ramadhan

Nama Islami
· Yumna(puteri)
· Yusriyyah(puteri)
· Yusra(puteri)

Pustaka Sofwa
·Perjalanan Ruh Ketika Mati
·Manusia Yang Dilaknat Menurut As-Sunnah
·Hukum Kafarat

Segera Terbit !
·Agar Doa Dikabulkan
·Agar Ibadah Terasa Nikmat

Banner
// // //

Liputan Kegiatan
·SEMBAKO LEBARAN 1425H
·BUKA PUASA DHUAFA & FUQARA 1425H
·SEHAT JELANG RAMADHAN 1425H

Analisa
· Sutrah Dalam Perspektif Fiqh Islam
· Bolehkah Wanita Haid dan Orang Junub Masuk Masjid..?
· Seputar Masalah Gambar
· Menikah dengan Ahlu Kitab

   


Tips-tips bagi Relawan NAD

Artikel Tarikh Islam :

Isra` Dan Mi'raj ( 1 )
Selasa, 02 Maret 04

Manakala Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam masih berada di tengah periode dakwah yang akan menerobos jalan antara pencapaian kesuksesan dan penindasan sementara secercah harapan mulai tampak dari kejauhan, maka terjadilah peristiwa Isra` dan Mi’raj ini.
Mengenai kapan waktu terjadinya, masih terdapat perbedaan pendapat menjadi beberapa pendapat, diantaranya:

Peristiwa Isra` terjadi pada tahun dimana Allah memuliakan Nabi-Nya dengan an-Nubuwwah, ini adalah pendapat yang dipilih oleh ath-Thabary.
Peristiwa ini terjadi 5 tahun setelah diutusnya beliau menjadi Nabi, pendapat ini dikuatkan oleh an-Nawawy dan al-Qurthuby.
Peristiwa ini terjadi pada malam 27 bulan Rajab tahun 10 dari kenabian, pendapat ini dipilih oleh al-‘Allâmah al-Manshurfűry.
Peristiwa ini terjadi 16 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Ramadlan tahun 12 dari kenabian.
Peristiwa ini terjadi 1 tahun 2 bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun 13 dari kenabian.
Peristiwa ini terjadi 1 tahun sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Rabî’ul Awwal tahun 13 dari kenabian.

Indikasi dari tiga pendapat pertama adalah bahwa Khadijah radliallâhu 'anha wafat pada bulan Ramadlan tahun 10 dari kenabian. Beliau ini wafat sebelum datangnya wahyu yang mewajibkan shalat lima waktu sementara tidak ada perselisihan pendapat di kalangan para ulama bahwa shalat lima waktu diwajibkan pada malam Isra`.
Sedangkan mengenai tiga pendapat terakhir lainnya, saya (pengarang buku ini-red) belum menemukan pendapat yang dapat menguatkan salah satu darinya selain topik bahasan di dalam surat al-Isra` yang menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi pada tahun-tahun terakhir sekali.

Para ulama hadits meriwayatkan rincian dari peristiwa ini, dan berikut akan kami paparkan secara ringkas:
“Ibn al-Qayyim berkata: ‘Menurut riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam diisra`kan dengan jasadnya dari al-Masjid al-Haram menuju Baitul Maqdis dengan mengendarai al-Burâq, ditemani oleh Jibril -'alaihimassalâm

-. Lalu beliau singgah di sana serta menjadi imam shalat bagi para Nabi, lalu menambat al-Burâq pada pintu masjid.
Kemudian pada malam itu, beliau di-mi’raj-kan dari Baitul Maqdis menuju langit dunia. Jibril meminta agar pintu langit dibukakan untuk beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam lalu terbukalah pintunya. Disana, beliau melihat Adam, bapak manusia. Beliau memberi salam kepadanya lantas dia menyambutnya dan membalas salam tersebut serta mengakui kenabian beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam. Allah juga menampakkan kepada beliau ruh-ruh para syuhada dari sebelah kanannya dan ruh-ruh orang-orang yang sengsara dari sebelah kirinya.

Kemudian beliau di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-dua. Jibril meminta agar dibukakan pintunya untuk beliau shallallâhu 'alaihi wa sallam. Di sana beliau melihat Nabi Yahya bin Zakaria dan ‘Isa bin Maryam, lalu menjumpai keduanya dan memberi salam. Keduanya menjawab salam tersebut dan menyambut beliau serta mengakui kenabian beliau.

Kemudian di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-tiga. Di sana beliau melihat nabi Yusuf lalu memberi salam kepadanya. Dia membalasnya dan menyambut beliau serta mengakui kenabian beliau.

Kemudian di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-empat. Di sana beliau melihat Nabi Idris lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambut beliau dan mengakui kenabian beliau.

Kemudian beliau di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-lima. Di sana beliau melihat Nabi Harun bin ‘Imran lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambut beliau dan mengakui kenabian beliau.

Kemudian beliau di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-enam. Di sana beliau bertemu dengan Nabi Musa bin ‘Imran lalu memberi salam kepadanya. Dia menyambut beliau dan mengakui kenabian beliau.
Tatkala beliau hendak berlalu, Nabi Musa menangis. Ketika ditanyakan kepadanya: ‘apa yang membuatmu menangis?’. Dia menjawab: ‘Aku menangis karena rupanya ada seorang yang diutus setelahku tetapi umatnya yang masuk surga lebih banyak dari umatku’.

Kemudian beliau di-mi’raj-kan lagi ke langit ke-tujuh. Di sana beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalâm lalu beliau memberi salam kepadanya. Dia menyambut beliau dan mengakui kenabian beliau.

Kemudian beliau naik ke Sidratul Muntaha, lalu al-Bait al-Ma’műr dinaikkan untuknya.

Kemudian beliau di-mi’raj-kan lagi menuju Allah Jalla Jalâluh, al-Jabbâr. Beliau mendekat dari-Nya hingga hampir benar-benar dekat. Dia mewahyukan kepada hamba-Nya ini dengan wahyu, mewajibkan kepadanya 50 waktu shalat. Beliau lalu kembali hingga melewati Nabi Musa.
Dia lalu bertanya kepada beliau: ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’. Beliau menjawab: ’50 waktu shalat’.
Dia berkata: ‘Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah ke Rabb-mu dan mintalah keringanan/dispensasi untuk umatmu!’.

Beliau menoleh ke arah Jibril seakan ingin memintakan pendapatnya dalam masalah itu. Dia mengisyaratkan persetujuannya jika beliau memang menginginkan hal itu.
Lalu Jibril membawa beliau naik lagi hingga membawanya ke hadapan Allah Tabâraka Wa Ta’ala, al-Jabbâr sedangkan Dia Ta’âla berada di tempatnya -ini adalah lafazh al-Bukhâry pada sebagian jalur periwayatannya- . Lalu Dia Ta’âla meringankannya menjadi 10 waktu shalat. Kemudian beliau turun hingga kembali melewati Nabi Musa lagi lantas memberitahukan perihal tersebut kepadanya. Dia berkata kepada beliau: ‘Kembalilah lagi kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan!’. Beliau masih ragu-ragu antara mengikuti saran Musa dan meminta keringanan kepada Allah ‘Azza Wa Jalla hingga akhirnya Dia Ta’âla menjadikannya 5 waktu shalat. Musa kemudian memerintahkan beliau agar kembali kepada Rabb dan memintakan keringanan lagi.

Lalu beliau menjawab: ‘Aku malu kepada Rabb-ku akan tetapi aku rela dengan hal ini dan berserah diri’. Setelah beliau menjauh, datanglah suara memanggil: ‘Engkau telah menyetujui fardlu-Ku dan Aku telah memberikan keringanan untuk para hamba-Ku’ “ [1] -selesai ucapan Ibn al-Qayyim-.
bersambung....

[1] Lihat ‘ Zâd al-Ma’âd’ karya Ibn al-Qayyim, Jld. II, hal. 47-48

Hit : 1 | Index Tarikh | Beritahu Teman | Versi cetak |

| Index Sirah Nabawiyah

 
   
Statistik Situs
Sabtu,22-1-2005 -- 8:6:29
Hits ...: 2073548
Online : 6 users

Pencarian

cari di  

 

Informasi !
·MUNGKIN ANDA PROFESSIONAL YANG KAMI BUTUHKAN
·Tips-tips bagi Relawan NAD
·Berita Kedua di NAD

Iklan

Jajak Pendapat
Rubrik apa yang paling anda sukai di situs ini ?

Buletin
Ekonomi
Fatwa
Fiqih
Firaq
Kajian
Khutbah
Kisah
Konsultasi
Nama Islami
Quran
Tarikh
Tokoh


Hasil Jajak Pendapat

Mutiara Hikmah

Sesungguhnya lidah orang bijak itu ada dibalik hatinya. Apabila dia ingin berkata maka dia kembali kepada hatinya. Jika itu bermanfa'at baginya maka dia berkata. Namun jika itu berdampak buruk baginya maka diapun menahan mulutnya. Sedangkan orang bodoh, hatinya berada diujung lidahnya. Dia tidak kembali kepada hatinya. Apa saja yang ada dimulutnya maka dia ucapkan. [i]Manajemen Lisan/Darul Haq)[/i]

( Index Mutiara )


Penerimaan Aceh !
Hamba Allah
= Rp 200.000,-
Hamba Allah
= Rp 200.000,-
Tito
= Rp 556.000,-
Nurwidodo
= Rp 120.000,-
Zaki
= Rp 409.000,-
Prima
= Rp 250.000,-
Mutaqif
= Rp 614.000,-
Irma mtpi
= Rp 20.000,-
Ridwan bin Rohendi
= Rp 150.000,-
Wardji
= Rp 50.000,-
M. Tambrin
= Rp 15.000,-
Ridwan
= Rp 150.000,-
Hamba Allah
= Rp 250.000,-
Hasyim Shamlan
= Rp 1.250.000,-
Hamba Allah
= Rp 81.000,-
Hisyam Bisyir
= Rp 2.000.000,-
Pustaka Ibnu Katsir
= Rp 1.000.000,-
Ust. Fariq Qasim
= Rp 300.000,-
Abdullah
= Rp 278.000,-
Hamba Allah
= Rp 55.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.500,-
Fuad Iskandar
= Rp 100.000,-
diding
= Rp 3.400.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
Aditya
= Rp 100.000,-
Kotak Amal Karyawan AlSofwa
= Rp 5.165.000,-
Alfurqon
= Rp 1.910.000,-
Abu Haidar
= Rp 1.047.175,-
Hamba Allah
= Rp 10.000,-
Hamba Allah
= Rp 22.000,-
Kotak amal
= Rp 20.000,-
SPAN
= Rp 358.000,-
Abdur Rozaq
= Rp 250.000,-
Herry S
= Rp 14.000,-
Herry S
= Rp 393.000,-
Fizhil
= Rp 1.420.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
muhsinin
= Rp 79.000,-
Yudi
= Rp 50.000,-
Abdullah
= Rp 100.000,-
Hamba Allah
= Rp 15.000,-
Hamba Allah
= Rp 25.000,-
Kotak amal
= Rp 20.500,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
Hamba Allah
= Rp 100.000,-
Supriyadi
= Rp 20.000,-
Hamba Allah
= Rp 50.000,-
Hamba Allah
= Rp 50.000,-
muhsin
= Rp 130.600,-
Hamba Allah
= Rp 10.000,-
kotak masjid sofwa
= Rp 911.900,-
Sidarto
= Rp 600.000,-
Jamaah masjid AL-Sofwa
= Rp 402.500,-
Kelg. Mulyadi
= Rp 200.000,-
H. Syamsuddin
= Rp 50.000,-
Ahmad Rizqi
= Rp 40.000,-
Hamba Allah
= Rp 10.000,-
Hamba Allah
= Rp 1.000.000,-
Junaidi
= Rp 70.000,-
Sony
= Rp 250.000,-
Gunardi
= Rp 300.000,-
Asfari
= Rp 110.000,-
Hamba Allah
= Rp 200.000,-
Hary
= Rp 30.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
Suciadi
= Rp 10.000,-
Hamba Allah
= Rp 25.000,-
Karyawan Al-Sofwa
= Rp 4.000.000,-
Hamba Allah
= Rp 25.000,-
Abdullah
= Rp 10.000,-
PT. Emirad Trans
= Rp 500.000,-
Sa'id
= Rp 50.000,-
Hamba Allah
= Rp 10.000,-
Andi Setiawan
= Rp 50.000,-
Ibu Dina
= Rp 100.000,-
Agus-Ulujami
= Rp 10.000,-
Hamba Allah
= Rp 50.000,-
Hamba Allah
= Rp 25.000,-
Hamba Allah
= Rp 50.000,-

= Rp 0,-
Hamba Allah
= Rp 150.000,-
Hamba Allah
= Rp 300.000,-
Hamba Allah
= Rp 20.000,-
Frans Purba
= Rp 110.000,-
Tamrin
= Rp 15.000,-
Hamba Allah
= Rp 150.000,-
Hamba Allah
= Rp 250.000,-
NN
= Rp 20.000,-
Taufiq
= Rp 20.000,-
Hasyim
= Rp 1.250.000,-
Dwi Sulistyanto
= Rp 50.000,-

Total Penerimaan =
Rp 34.352.175,-

Pengeluaran Aceh
Makan Relawan
= Rp 25.000,-
Makan Relawan
= Rp 25.000,-
Tiket utusan dr Medan
= Rp 150.000,-
Akomidasi ke Sigli
= Rp 10.000,-
Aqua 10 dus
= Rp 210.000,-
Lauk untuk Pengungsi
= Rp 50.000,-
Adm Posko I Jantho
= Rp 100.000,-
Peta NAD
= Rp 28.000,-
Minuman
= Rp 60.000,-
Truk Lhok S-B. Aceh
= Rp 1.100.000,-
Konsumsi Lhok S-B. Aceh
= Rp 50.000,-
Bus Lhokseumawe-B. Aceh
= Rp 630.000,-
Rangka atap kijang
= Rp 245.000,-
Deposit pulsa flexi 2 nomor
= Rp 1.000.000,-
Obat-obatan
= Rp 287.000,-
Alat Ban Tubles
= Rp 90.000,-
ATK
= Rp 74.000,-
Simpati perdana 2 buah
= Rp 276.000,-
Kunci Roda
= Rp 28.000,-
Bensin
= Rp 62.000,-
Ban Bekas
= Rp 85.000,-
Flexi 2 buah
= Rp 400.000,-
Bensin
= Rp 25.000,-
Obat-obatan
= Rp 1.826.000,-
Bensin Mobil Relawan
= Rp 62.000,-
Obat-obatan
= Rp 313.000,-
Obat-obatan
= Rp 134.000,-
Obat-obatan
= Rp 313.000,-

= Rp 134.000,-
Obat-obatan
= Rp 1.437.000,-
Delivery macro-Belawan
= Rp 75.000,-
Logistik Panitia
= Rp 1.346.000,-
Logistik panitia
= Rp 875.000,-
Obat-obatan
= Rp 1.359.000,-
Obat-obatan
= Rp 1.588.000,-
Akomodasi 31 orang 5 hari di Kapal
= Rp 1.500.000,-
Truk II
= Rp 300.000,-
Truk I
= Rp 300.000,-
Makan malam 4 orang
= Rp 40.000,-
Telepon
= Rp 25.000,-
Tiket Kapal 31 orang
= Rp 210.000,-
Sarapan Panitia
= Rp 10.000,-
Kopi
= Rp 10.000,-
Bensin
= Rp 50.000,-
Parkir
= Rp 10.000,-
Parafin
= Rp 100.000,-
Kompor parafin
= Rp 20.000,-
Kaos kaki
= Rp 90.000,-
Couple 9 buah
= Rp 135.000,-
Penples 9 buah
= Rp 270.000,-
Topi 9 buah
= Rp 135.000,-
Sepatu TNI 9 stel
= Rp 990.000,-
Rangsel 3 buah
= Rp 255.000,-
Konsumsi jaga logistik
= Rp 10.000,-
Spanduk Qurban Aceh
= Rp 120.000,-
spanduk relawan
= Rp 250.000,-
Spanduk posko 2 buah
= Rp 100.000,-

Total Pengeluaran =
Rp 19.402.000,-

 
YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info @alsofwah.or.id | website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh di copy & diperbanyak dengan syarat tidak untuk komersil.