Jum'at, 01 Agustus 2003 - 08:07:29, Penulis : Ustadz Abu Hamzah
Yusuf
Kategori
: Muammalah
Berhias Diri
dengan Akhlak yang Baik
[Print
View] [kirim
ke Teman]
Ketahuilah, menghiasi
diri dengan akhlak yang baik termasuk unsur-unsur ketakwaan, dan tidak sempurna
ketakwaan seseorang itu kecuali dengan akhlak yang baik.
Allah Ta’ala berfirman:“…(Surga itu) disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun di
waktu sempit, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imron:
133-134)
Dalam ayat yang mulia ini Allah
Subhanahu wa Ta’ala menganggap bahwa bergaul dengan
manusia dengan akhlak yang baik termasuk pilar-pilar
ketakwaan.
Apa keutamaan akhlak yang baik
itu ?
Ketahuilah, diantara keutamaannya adalah
:
Pertama : Akhlak yang baik termasuk
tanda kesempurnaan iman seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang
paling baik akhlaknya.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohihul Jami’,
No. 1241)
Kedua
: Dengan akhlak yang baik, seorang hamba akan
bisa mencapai derajat orang-orang yang dekat dengan Allah Ta’ala, sebagaimana
penjelasan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau:
”Sesungguhnya seorang mukmin dengan akhlaknya yang baik bisa mencapai derajat
orang yang berpuasa dan qiyamul lail.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam
Shahihul Jami’, No. 1937)
Ketiga : Akhlak yang baik bisa
menambah berat amal kebaikan seorang hamba di hari kiamat, sebagaimana sabda
beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika
diletakkan di timbangan amal (di hari akhir) selain akhlak yang baik.” (Shahihul
Jami’, No. 5602)
Keempat
: Akhlak yang baik merupakan sebab yang paling
banyak memasukkan manusia ke dalam surga. Hal ini sebagaimana disabdakan
Rasulullah ketika ditanya tentang apa yang bisa
memasukkan manusia ke dalam surga. Beliau menjawab: “Bertakwa kepada Allah dan
akhlak yang baik.” (Riyadhus Shalihin)
Apa yang dimaksud akhlak yang baik itu
?
Imam Hasan Al-Bashri berkata : “Akhlak yang baik diantaranya: menghormati,
membantu dan menolong.” Ibnul Mubarak berkata: “Akhlak yang baik adalah:
“berwajah cerah, melakukan yang ma’ruf dan menahan kejelekan (gangguan).” Imam
Ahmad bin Hambal berkata: “Akhlak yang baik adalah jangan marah dan dengki.”
Al-Imam Muhammad bin Nashr mengatakan: “Sebagian
ulama berkata: Akhlak yang baik adalah menahan marah karena Allah, menampakkan
wajah yang cerah berseri kecuali kepada ahlul bid’ah dan orang-orang yang banyak
berdosa, memaafkan orang yang salah kecuali dengan maksud untuk memberi
pelajaran, melaksanakan hukuman (sesuai syari’at Islam) dan melindungi setiap
muslim dan orang kafir yang terikat janji dengan orang Islam kecuali untuk
mengingkari kemungkaran, mencegah kedzaliman terhadap orang yang lemah tanpa
melampaui batas.”(Iqadhul Himam, hal. 279)
Bagaimana memperbaiki akhlak seorang hamba
?
Akhlak seorang hamba itu bisa baik bila
mengikuti jalannya (sunnahnya) Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebab beliaulah orang yang terbaik akhlaknya.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar
berbudi pekerti yang agung.” (Al-Qalam: 4). Allah Ta’ala juga menegaskan:
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi
kalian, (yakni) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (datangnya) hari
kiamat, dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Maka sudah selayaknya bagi setiap muslim
mempelajari riwayat hidupnya dari setiap sisi kehidupan beliau (secara
menyeluruh), yakni bagaimana beliau beradab dihadapan Rabbnya, kelurganya,
sahabatnya dan terhadap orang-orang non muslim.
Salah satu cara untuk mempelajari itu semua
adalah sering duduk (bergaul) dengan orang-orang yang bertakwa. Sebab seseorang
itu akan terpengaruh dengan teman duduknya. Nabi
bersabda: “Seseorang itu dilihat dari agama teman dekatnya. Karena itu lihatlah
siapa teman dekatnya.”(HR Tirmidzi)
Kemudian
wajib juga bagi setiap muslim untuk menjauhi orang yang
jelek akhlaknya. Mudah-mudahan dengan begitu kita termasuk
hamba-hamba Allah yang menghiasi diri kita dengan akhlak yang baik.
Wallahu waliyyut
taufiq.