Tawakal Melindungi Diri Dari
Penyakit Ujub & Takabur
Dr. Abdullah bin Umar
Ad-Dumaiji
Sesungguhnya
penyakit yang paling besar serta mematikan yang menimpa hati manusia, serta
dapat menjadikan amalan-amalan sia-sia, juga merusak seluruh perbuatan manusia
serta melahirkan kekerasan dan kekejian adalah; Riya dan
Ujub.
Riya: adalah bagian dari
perbuatan syirik mensekutukan Allah, sementara Ujub (Al-'Alamah As-Safarini
menyebutkan perbedaan yang mendetail antara ujub dan takabur, bagi yang
berkeinginan lihat bukunya Ghadza 'Al-Albab 2/222): adalah bagian dari
perbuatan syirik terhadap diri sendiri, kedua sikap ini menyatu pada diri orang
yang takabur. (Majmu 'Al-Fatawa 10/277)
Banyak nash-nash yang mencela
kedua sikap ini antara lain.
Sabda Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dalam hadits Haritsah bin Wahab:
"Maukah kalian aku beritakan tentang penghuni neraka; yaitu setiap orang yang
berperangai jahat serta kasar (Lihat An-Nihayah 3/180), orang gemuk yang
berlebih-lebihan dalam berjalannya (Lihat pula An-Nihayah 1/416), dan
orang-orang yang sombong". (Hadits Riwayat Al-Bukhari dalam Tafsir
Dan dari Ibnu Mas'ud dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Tidaklah masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat kesombongan
yang sebesar biji dzarah (atom) sekalipun". (Hadist Riwayat Muslim bab Imam
91 1/93 dan At-Tirmidzi bab Al-Birru was-shilah 1998-1999 4/360-361)
Dan dalam satu hadits disebutkan : "
Said bin Jabir berkata : "Sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan
kebaikan lalu perbuatan baiknya itu menyebabkan ia masuk neraka, dan
sesungguhnya seorang hamba melakukan perbuatan buruk lalu perbuatan buruknya itu
menyebabkan dia masuk neraka, hal itu dikarenakan perbuatan baiknya itu
manjadikan ia bangga pada dirinya sendiri sementara perbuatan buruknya
menjadikan ia memohon ampun serta bertobat kepada Allah karena perbuatan
buruknya itu". (Majmu 'Al-Fatawa 10/277)
Menyembah
kepada Allah dan bersikap tawakal kepada-Nya adalah merupakan obat penawar untuk
mencegah kedua penyakit yang buruk ini yaitu Ujub dan
Takabur.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata : "Seseorang yang melakukan riya' pada hakekatnya ia tak melakukan
firman Allah : (Hanya kepada-Mu aku menyembah), dan orang yang bersikap
ujub (bangga kepada diri sendiri) pada hakekatnya ia tak melakukan firman Allah
: (Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) dan barangsiapa yang
melaksanakan firman Allah : (Hanya kepada-Mu kami menyembah), maka ia
telah keluar dari sikap riya, dan barang siapa yang melaksanakan firman Allah
(Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan), maka ia telah keluar dari
sikap ujub". (Majmu Al-Fatawa 10/277)
Oleh karena itulah Ibnul Qayyim
berkata : "Sesungguhnya hati manusia dihadapi oleh dua
macam penyakit yang amat besar jika orang itu tidak menyadari adanya kedua
penyakit itu akan melemparkan dirinya kedalam kehancuran dan itu adalah pasti,
kedua penyakit itu adalah riya dan takabur, maka obat dari pada riya adalah :
(Hanya kepada-Mu kami menyembah) dan obat dari penyakit takabur adalah :
(Hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)". (Madarijus Salikin
1/54)
Disalin dari
buku At-Tawakkul 'Alallah wa 'Alaqatuhu bil Asbab oleh Dr Abdullah bin Umar
Ad-Dumaiji dengan edisi Indonesia Rahasia Tawakal & Sebab Akibat
hal. 116-117 Bab Buah Tawakal, terbitan Pustaka Azzam, Penerjemah Drs.
Kamaluddin Sa'diatulharamaini dan Farizal Tirmidzi.