NAMA-NAMA DAN SIFAT AHLUS SUNNAH
Oleh
Syaikh Dr
Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan
[2/2]
[5] Mereka Adalah Tauladan Yang Baik Yang Menunjukkan
Kepada Kebenaran Serta Mengamalkannya.
Ayyub As-Sikhtiyani rahimahullah
menyatakan : “Sesungguhnya di antara kebahagian bagi seorang hadats [1] dan
orang non Arab adalah ketika Allah memberi taufik kepada mereka berdua untuk
bertemu dengan ulama Ahlus Sunnah” [2]
Fudhail bin Iyadh Radhiyallahu
‘anhu menyatakan : “Sesungguhnya Allah memiliki para hamba yang karena
hamba-hamba itu Allah menghidupkan negeri-negeri. Mereka adalah Ahlus Sunnah dan
orang yang mengetahui apa yang masuk ke dalam perutnya, halal atau haram. Mereka
termasuk tentara Allah” [Rujukan sebelumnya I : 72 nomor 51]
[6] Ahlus
Sunnah Adalah Orang-Orang Pilihan Yang Melarang Bid’ah dan Menjauhi Para
Pelakunya.
Ada orang yang bertanya kepada Abu Bakar bin Iyasy tentang
siapakah sunni atau Ahlus Sunnah itu ? Beliau menjawab : “Yakni orang yang
apabila mendengar tentang bid’ah-bid’ah para pengekor hawa nafsu, ia tidak
cenderung kepada satupun di antaranya”[3]
Ibnu Taimiyah rahimahullah
sendiri menyebutkan : “Ahlus Sunnah adalah umat pilihan dan umat pertengahan
yang berada di atas jalan yang lurus, jalan kebenaran dan jalan yang
pertengahan” [Lihat Fatawa Ibnu Taimiyah III : 368-369]
[7] Ahlus Sunnah
Adalah Orang-orang Asing, Ketika Orang Banyak Sudah Penuh Kerusakan.
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Islam dimulai dalam keadaan asing,
dan akan kembali menjadi asing sebagaimana ia mulai, maka beruntunglah
orang-orang asing itu” [4]
Dalam riwayat Imam Ahmad rahimahullah
disebutkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau pernah
ditanya : “Siapakah orang-orang asing itu?” Beliau mejawab : “Mereka adalah
orang-orang yang menyempal [5] dari suku mereka” [Lihat Musnad Imam Ahmad I :
398]
Sementara dalam riwayat Imam Ahmad rahimahullah lainnya disebutkan
dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwasanya diriwayatkan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah ditanya : ‘Siapakah orang-orang asing itu, wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab.
“Artinya : Mereka adalah orang-orang shalih
yang hidup dilingkungan orang-orang fasik, yang para pembangkangnya lebih banyak
dari yang taat kepada mereka” [Lihat Musnad Imam Ahmad II: 177,222]
Dalam
jalur riwayat lain disebutkan.
“Artinya : Mereka adalah orang-orang yang
menghidupkan kembali sunnah-sunnah yang telah dirusak oleh orang banyak” [Lihat
Musnad Imam Ahmad IV : 173]
Sehingga Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang
asing ditengah sekumpulan kalangan ahli bid’ah, pengerkor hawa nafsu dan
golongan-golongan sesat.
[8] Ahlus Sunnah Adalah Orang-Orang Yang Membawa
Cahaya Ilmu
Ahlus Sunnah adalah orang-orang yang membawa ilmu dan
mencegah penyelewengan orang-orang yang melampaui batas, perpecahan ahli
kebatilan dan penakwilan orang-orang yang jahil. Oleh sebab itu, Ibnu Sirin
rahimahullah menyatakan : “Para sahabat dahulu tidak pernah mempertanyakan
isnad. Ketika terjadi fitnah, mereka mulai berkata : “Sebutkan para perawimu,
sehingga dapat diketahui mana yang berasal dari Ahlus Sunnah untuk diambil
haditsnya dan bila dari kalangan ahli bid’ah untuk tidak diambil haditsnya”
[6]
[9] Ahlus Sunnah Adalah Mereka Yang Membuat Sedih Orang Banyak Bila
Berpisah Dengan Mereka.
Ayub As-Sikhtiyani rahimahullah mengungkapkan :
“Ketika aku diberitahu tentang kematian salah seorang di antara Ahlus Sunnah,
seolah-olah aku kehilangan salah satu dari anggota tubuhku” [Syarah I’tiqaad
Ahlus Sunnah wal Jama’ah oleh Al-Laikai I : 66 dengan no. 29]
Beliau juga
pernah berkata : “Orang-orang yang mengangankan kematian Ahlus Sunnah berarti
mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka. Sementara Allah akan
tetap menghidupkan cahayaNya meskipun orang-orang kafir itu tidak menyukinya”
[Syarah I’tiqaad Ahlus Sunnah wal Jama’ah oleh Al-Laikai I : 66 dengan no.
35]
[Disalin dari kitab Nurus Sunnah wa Zhulumatul Bid;ah Fi Dhauil
Kitabi was Sunnah, edisi Indonesia Mengupas Sunnah, Membedah Bid’ah, hal. 13-18
Darul Haq]
_________
Foote Note.
[1] Hadats artinya pemuda. Lihat
An-Nihayah Fi Gharibil Hadits wa Atsar, bab : huruf haa dan daal, materi hadats
I : 351
[2] Syarah Ushul I’tiqaad Ahlus Sunnah wal Jama’ah oleh Al-Lalikai I
: 166, dengan nomor 30.
[3] Syarah Ushul I’tiqaad Ahlus Sunnah wal Jama’ah
oleh Al-Lalikai I : 72, dengan nomor 53.
[4] Diriwayatkan oleh Muslim dalam
kitab Al-Iman, bab : Penjelasan bahwa Islam itu Dimulai Dalam Keadaan Asing dan
Akan Kembali Menjadi Asing I : 130 dengan no. 145.
[5] Yakni orang asing yang
menyempal dari keluarga dan sanak kerabatnya, artinya menjauh dan menghilang
dari mereka. Artinya, beruntunglah kaum Al-Anshar dan Al-Muhajirin yang
meninggalkan tanah air mereka karena Allah. Lihat An-Nihayah oleh Ibnu Atsir V:
41
[6] Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Al-Mukaddimah, bab : Sanad Dalam
Meriwayatkan Ajaran Agama I : 15