Bermanhaj Salaf Menghambat Kemajuan ?
Kategori Fokus Utama
Selasa, 16 Agustus 2005
12:33:06 WIB
BERMANHAJ SALAF MENGHAMBAT KEMAJUAN ?
Oleh
Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi
Pertanyaan.
Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi ditanya : Kalau kita kembali ke pemahaman Salaf,
apakah kita dapat maju di alam modern ini ?
Jawaban.
Justru kita tidak akan maju dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan
kemasyrakatan kalau kita tidak kembali ke pemahaman Salaf. Mengapa ? Sebab,
dengan kembali kepemahaman Salaf, berarti kita telah memahami agama ini dengan
benar dan menolong agama Allah dengan benar pula (jauh dari khurafat, syirik,
bid’ah, maksiat dan hal-hal lain yang merusak).
Setelah itu baru kita melihat kepada situasi dan kondisi. Yang baik kita
lanjutkan dan kita kembangkan, yang buruk dam mudharat (membahayakan) kita
tinggalkan. Islam tidak melarang kemajuan dan tidak menghalangi modernisasi,
tetapi Islam mengawalnya, mengaturnya dan menertibkannya.
Coba perhatikan Amerika Serikat. Dia dijuluki sebagai pemimpin dunia, polisi
dunia dan penata dunia. Lihatlah perilakunya, sepak terjangnya, kemerosotan
kebudayaannya, kekacauan masyarakatnya, perpecahan rumah tangganya, buruknya
hubungan antara bapak dan anak, antara anak dan ibu, antara satu dan yang lain.
Apa artinya kemajuan teknologi yang dicapai bila kondisi rohani dan sosialnya
seperti itu ?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang
mu’min dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang
yang melampui batas” [At-Taubah : 10]
Syari’at Islam memerintahkan kreatifitas, inovasi, riset dan modernitas, tetapi
semua itu dalam koridor syara’. Islam hanya melarang sisi yang menyalahi hukum
agama Allah, akal, fitrah dan kehormatan.
Orang yang memiliki persepsi adanya kontradiksi antara pemahaman Salafus Shalih
dengan kemajuan, mereka adalah orang yang bodoh terhadap Islam yang sebenarnya.
Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Kalian lebih mengerti tentang urusan dunia kalian”.
Jadi kemajuan dunia dalam Islam ada dalam bimbingan syara’.
[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edidi 11/Tahun VIII/1425H/2005M. Rubrik
Soal-Jawab yang diangkat dari sesi dialog dari ceramah Syaikh Ali Hasan Al-Halabi
tgl 9 Desember 2004 di Masjid Kampus IAIN Surabaya]
Sumber :
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1533&bagian=0