, ditulis oleh
Administrator
|
|
| |
Wednesday, 23 June
2004 Sesungguhnya hal yang
paling berhak diperhatikan ilmunya dan dicapai puncak ma'rifatnya, adalah
ilmu yang diridhoi Alah dan yang menunjukkan jalan yang benar kepada
pemiliknya. Yang itu semua terdapat dalam Kitabullah, yang tidak ada
keraguan sedikitpun di dalamnya. Turun dari-Nya tanpa kebimbangan di
dalamnya. Setiap pembacanya akan
menemukan gudang yang berlimpah dan pahala yang agung. Tidak ada kebatilan
di hadapan dan di belakangnya. Diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana dan
Maha Terpuji. Dialah Al-Qur'an yang
merupakan tali Allah yang kokoh, peringatan yang penuh hikmah, halan yang
lurus, tidak diselewengkan oleh hawa nafsu, tidak tercampur lisan-lisan
manusia, tak usang walau diulang-ulang, tidak habis keajaibannya, tidak
puas-puasnya para ulama mengambil kandungannya. Barangsiapa yang berucap
dengannya akan benar, barangsiapa yang mengamalkannya dijanjikan dengan
pahala, barangsiapa yang berhukum dengannya akan adil, barangsiapa yang
menyeru kepadanya akan ditunjukkan oleh Allah ke jalan yang lurus,
barangisapa yang meninggalkannya karena kesombongan akan dibinasakan oleh
Allah dan barangsiapa yang mencari petunjuk selainnya akan disesatkan oleh
Allah. Allah berfirman, Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak
akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang amat sempit, dan
Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.
Berkatalah ia, "Ya
Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku
dahulunya adalah orang yang melihat?".
Allah berfirnan,
"Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini, kamupun dilupakan." (QS.
Thoha: 123 - 126) 1
Pentingnya Ilmu TafsirTidaklah Allah menurunkan
Al-Qur'an Al-Karim kepada manusia melainkan agar mereka memahaminya,
memikirkan dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berfirman,
Ini adalah sebuah kitab
yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. (QS. Shod: 29) Ibnu Jarir Ath-Thobari
berkata, Di dalam hasungan Allah
kepada hamba-hamba-Nya agar mereka mengambil ibroh dari ayat-ayat
Al-Qur'an terpadat perintah yang mewajibkan mereka mengetahui tafsir
ayat-ayat yang mampu diketahui oleh manusia. 2
Ibnu Mas'ud berkata,
Sungguh seseorang di
antara kami (sahabat) jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur'an tidak
akan melampauinya sampai dia mengetahui maknanya dan mengamalkannya. 3
Dan merupakan hal yang
dimaklumi bahwa yang dimaksud dengan setiap perkataan adalah pemahaman
makna-maknanya, bukan sekedar lafadznya. Maka Al-Qur'an lebih berhak untuk
dipahami daripada semua perkataan. 4
Sa'id bin Jubair berkata,
Barangsiapa membaca
Al-Qur'an kemudian tidak tahu tafsirnya, maka seakan-akan dia seperti
orang buta atau orang badui (Arab gunung). 5
Dan Allah telah mencela
ahli kitab karena mereka berpaling dari kitabullah yang diturunkan kepada
mereka. Mereka sibuk mengurusi dunia dan mengumpulkannya. Maka wajib bagi
kita kaum muslimin untuk berhenti dari apa yang dicela oleh Allah dan
melaksanakan perintah-Nya untuk mempelajari kitabullah dan memahaminya.
Allah berfirnan, Belumkah datang waktunya
bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan
kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS. Al-Hadid: 16) Imam Suyuthi berkata,
" Dengan ungkapan senada,
Al-Anshori berkata, "Pekerjaan yang paling mulia untuk digeluti manusia
adalah tafsir Al-Qur'an." 7
![]() Catatan Kaki
Majmu' Fatawa 13/330. Tafsir Thobari: 1/161. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya 1/60
dengan sanad yang shahih. Majmu' Fatawa: 13/332. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya 1/60
dengan sanad hasan. Al-Itqon fi Ulumil Qur'an: 2/385.
Dinukil oleh Suyuthi dalam Al-Itqon: 2/386.
![]()
|