Message: 1
Date: Mon, 14 Jun 2004 19:31:42
-0700 (PDT)
From: M Hanafi <mhnf23@yahoo.com>
Subject: Kami Lebih
Dekat Dengan Urat Leher
KAMI LEBIH
DEKAT DARI URAT LEHERNYA
Syaikh Muhammad Nasib ar-Rifai
Firman Allah (Surat Qaff: yang artinya)
:
v 16. Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,
Lalu ayat berikutnya
(yang artinya ):
v 17.
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah
kiri.
v 18. Tiada suatu
ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan tentang
kekuasaan-Nya atas manusia bahwa Dia-lah yang menciptakannya dan ilmu
pengetahuan-Nya mencakupi semua persoalan hidupnya,sehingga Allah Subhanahu wa
Ta'ala mengetahui apa yang dibisikkan oleh hati-hati anak keturunan Adam tentang
kebaikan,keburukan, dan tentang semua perkara.dan telah ditetapkan didalam
sebuah hadits sahih dari rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam , bahwasanya
beliau bersabda :
Ø "Allah Subhanahu wa
Ta'ala memaafkan apa yang dibisikkan oleh hati-hati umatku selama dia tidak
mengatakannya atau mengerjakannya."
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ;"Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya." Yang dimaksud adalah para Malaikat-NYA itu lebih dekat kepada manusia
daripada kedekatan mereka dengan urat lehernya sendiri.Sebagaimana firman Allah
berkenaan dengan sakaratul maut
:
v "(yang artinya) Dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada kamu.Tetapi kamu tidak melihat."(al
Waaqi'ah :85).
Yang dimaksud dengan KAMI adalah para malaikat.Dan
sebagaimana yang telah difirmankan-Nya
:
v "(yang artinya) Sesungguhnya Kamilah
yang telah menurunkan al Qur'an dan sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya."(al-Hijr:9).
Maka para malaikat
itulah yang telah turun dengan membawa Al Qur'an dengan seizin Allah Subhanahu
wa Ta'ala .Demikian pula para malaikat adalah lebih
dekat kepada manusia daripada URAT LEHERnya dengan penetapan Allah atas hal itu.
Itulah sebabnya disini Allah berfirman
:
v "(yang artinya) Yaitu ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuatannya," yaitu dua malaikat yang mencatat amalan
manusia,"yang satu mengawasi di sebelah kanan dan yang lain mengawasi di sebelah
kiri."
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala;"Tiada suatu ucapan pun yang
diucapkannya " oleh manusia "diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir" Melainkan kalimat itu diawasi dan dicatat oleh
malaikat.Malaikat itu tidak membiarkan satu kalimat-pun,satu gerakan-pun dan
apa-pun baik berupa perbuatan maupun ucapan kecuali dituliskannya.
Imam
Ahmad meriwayatkan dari Bilal bin Harits Al Muzani radhiallahu anhu bahwa
Rasulullahh Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Seseorang yang
mengucapkan kata-kata yang diridhai Allah tidak mengira bahwa ucapan itu
berlanjut lanjut.Allah Subhanahu wa ta'ala akan mencatatkan bagi orang itu
keridhaanNya sampai orang itu bertemu dengan Allah.Dan seseorang yang
mengucapkan kata-kata yang dibenci Allah tidak mengira bahwa ucapan itu
berlanjut terus.Allah akan menuliskan murka-Nya untuk orang itu sampai dia
bertemu dengan Allah."Alqamah pernah mengatakan,"Sudah berapa banyak ucapan yang
tidak jadi aku ucapkan karena hadits Bilal bin Harits ini.."
Hadits ini turut pula diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi dan disahkannya.Dan, pernah disebutkan kisah tentang Imam Ahmad yang
merintih dikala sakitnya,kemudian sampai berita kepadanya dari Thawus bahwa dia
berkata,"Malaikat itu akan mencatat segala sesuatu,termasuk rintihan."Semenjak itulah Imam Ahmad tidak merintih lagi hingga wafat.Semoga
Allah memberikan rahmat kepada
beliau.
==================================
Dikutip
dari : Syaikh Muhammad Nasib ar-Rifai
"Taisiru
al-Aliyyul Qadir li Ikhthishari Tafsir Ibnu Katsier"
edisi
Penerjemah : Syihabuddin , Gema
Insani Press ,
Source:apriadi27@yahoo.com