Thursday, 20 March 2003 Bolehkah kita menyentuh atau memegang Al-Qur'anul Karim jika kita sedang junub atau "tidak shalat"? Berikut penjelasannya, disalin dari buku berjudul "Tiga Hukum Perempuan Haid dan Junub" (menyentuh/memegang AlQur'an,
membacanya dan tinggal atau diam di masjid), penulis Abdul
Hakim bin Amir Abdat, penerbit Darul Qolam, hal.11-14
Tidak ada satupun dalil yang melarang menyentuh atau memegang Al Qur'an bagi orang junub, perempuan haid dan nifas. Allahumma, kecuali mereka yang melarang atau mengharamkan berdalil dengan firman Alla'Azza wa Jalla : "Tidak ada yang menyentuhnya (Al Qur'an)
kecuali mereka yang
telah disucikan"
(Al Waaqi'ah : 79)
Yang hak, yang dimaksud oleh ayat diatas ialah: Tidak ada yang dapat menyentuh Al Qur'an yang
ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para malaikat yang telah disucikan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Demikian tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana
telah diterangkan
oleh Al Hafidz Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al Qur'an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.
Kalau betul demikian maksudnya tentu firman Allah diatas artinya menjadi: Tidak ada yang menyentuh Al Quran kecuali mereka yang suci/bersih,
yakni dengan bentuk fa'il (subyek/pelaku) bukan maf'ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman : Tidak ada yang menyentuhnya (AlQur'an)
kecuali mereka yang
disucikan, yakni dengan bentuk maf'ul (obyek) bukan sebagai fa'il (subyek).
Merekapun berdalil
dengan hadits : "Tidak ada yang menyentuh Al Qur'an kecuali orang yang suci" 'Shahih' riwayat Daruquthni dari jalan Amr bin Hazm. Dan dari jalan hakim bin Hizaam diriwayatkan oleh Daruquthni, Hakim, Thabrani
dikitabnya Mu'jam
kabir dan Mu'jam Ausath dan lain-lain. Dan dari
jalan Ibnu Umar diriwayatkan oleh Daruquthni dan lain-lain. Dan dari
jalan Utsman bin Abil 'Aash diriwayatkan oleh Thabrani di Mu'jam kabir dan lain-lain. (Irwaa-ul
Ghalil no.122 oleh
Syekhul Imam Al-Albani. Beliau telah mentakhrij hadits di atas dan menyataknnya shahih)
Yang hak, yang dimaksud oleh hadits diatas ialah: Tidak ada yang menyentuh Al Qur'an kecuali orang mu'min, karena orang mu'min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Nabi shalallahu'alahiwasallam : "Sesungguhnya orang mu'min itu tidak najis" 'Shahih' riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i,
Ibnu Majah, Ahmad
dan lain-lain dari
jalan Abu Hurairah,
ia berkata : Rasulullah shalallahu'alahiwasallam pernah menjumpaiku di salah satu jalan dari jalan-jalan yang ada di Madinah, sedangkan aku dalam keadaan junub, lalu aku menyingkir pergi dan segera aku mandi kemudian aku datang(menemui beliau), lalu beliau bersabda,"Kemana
engkau tadi wahai Abu Hurairah?" jawabku,"Aku tadi dalam keadaan junub, maka aku tidak suka duduk bersamamu dalam keadaan tidak bersih (suci)." maka beliau bersabda, "Subhanallah!
Sesungguhnya orang
mu'min itu tidak najis." (Dalam riwayat yang lain beliau bersabda, "Sesungguhnya
orang muslim itu tidak najis.") |