|
Hari ini
Kajian Ba'da Magrib di Masjid Al-Sofwa Materi : Sirah Nabawiyah Penceramah : Ust. Abu bakar M Altway
Lc
|
// //
//
|
|
![]() |
|
Artikel Quran :
Surat al-Baqarah: 87-90 Senin, 26 Juli 04
TEKS AYAT
ÞóÇáó Çááåõ ÊóÚóÇáì: æóáóÞóÏú
ÁóÇÊóíúäóÇ ãõæÓóì ÇáúßöÊóÇÈó æóÞóÝøóíúäóÇ ãöä ÈóÚúÏöåö ÈöÇáÑøõÓõáö
æóÁóÇÊóíúäóÇ ÚöíÓóì ÇÈúäó ãóÑúíóãó ÇáúÈóíøöäóÇÊö æóÃóíøóÏúäóÇåõ
ÈöÑõæÍö ÇáúÞõÏõÓö ÃóÝóßõáøóãóÇ ÌóÂÁóßõãú ÑóÓõæáñ ÈöãóÇ áÇó Êóåúæóì
ÃóäÝõÓõßõãõ ÇÓúÊóßúÈóÑúÊõãú ÝóÝóÑöíÞðÇ ßóÐøóÈúÊõãú æóÝóÑöíÞðÇ
ÊóÞúÊõáõæäó {87} æóÞóÇáõæÇ ÞõáõæÈõäóÇ ÛõáúÝñ Èóá áøóÚóäóåõãõ Çááøóåõ
ÈößõÝúÑöåöãú ÝóÞóáöíáÇð ãøóÇíõÄúãöäõæäó {88} æóáóãøóÇ ÌóÇÁóåõãú
ßöÊóÇÈñ ãøöäú ÚöäÏö Çááøóåö ãõÕóÏøöÞñ áãöóÇ ãóÚóåõãú æóßóÇäõæÇ ãöä
ÞóÈúáõ íóÓúÊóÝúÊöÍõæäó Úóáóì ÇáøóÐöíäó ßóÝóÑõæÇ ÝóáóãøóÇ ÌóÂÁóåõã
ãøóÇÚóÑóÝõæÇ ßóÝóÑõæÇ Èöåö ÝóáóÚúäóÉõ Çááøóåö Úóáóì ÇáúßóÇÝöÑöíäó
{89} ÈöÆúÓóãóÇ ÇÔúÊóÑóæúÇ Èöåö ÃóäÝõÓóåõãú Ãóä íóßúÝõÑõæÇ ÈöãóÂ
ÃóäÒóáó Çááøóåõ ÈóÛúíðÇ Ãóä íõäóÒøöáó Çááøóåõ ãöä ÝóÖúáöåö Úóáóì ãóä
íóÔóÂÁõ ãöäú ÚöÈóÇÏöåö ÝóÈóÂÁõæ ÈöÛóÖóÈò Úóáóì ÛóÖóÈò
æóáöáúßóÇÝöÑöíäó ÚóÐóÇÈñ ãøõåöíäñ{90}
ARTINYA “Dan sesungguhnyai telah
mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan
telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada 'Isa
putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah
setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka
beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang
(yang lain) kamu bunuh,[87]. Dan mereka berkata:"Hati kami
tertutup." Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena
keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman,[88]. Dan
setelah datang kepada mereka al-Qur'an dari Allah yang membenarkan
apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon
(kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir,
maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui,
lalu mereka ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang
yang ingkar itu,[89]. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka
yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah
diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena
itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk
orang-orang yang kafir siksaan yang menghinakan[90].”
{Q,.s.al-Baqarah:87-90}
MAKNA AYAT SECARA
GLOBAL
Redaksi ayat masih berbicara tentang nikmat Allah
atas Bani Israil, aib-aib mereka dan penjelasan tentang
kekurang-kekurangan mereka, semoga saja dengan menyinggung hal itu
dapat mendorong mereka untuk bersyukur lantas beriman. Semoga saja
dengan menyinggung perihal kekurangan-kekurangan tersebut dapat
mendorong mereka pula untuk memperbaiki diri dan bertaubat lantas
segera bertaubat dan memperbaiki diri.
Pada ayat 87, Allah
Ta’ala menyinggung karunia-Nya, yaitu menganugerahi Taurat kepada
Nabi Musa dan mengutus para Rasul setelahnya, satu demi satu,
menganugerahi bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Nabi ‘Isa dan
menolongnya melalui Ruhul Amîn, malaikat Jibril AS. Sekalipun
demikian, mereka tetap tidak mau lurus bahkan malah membunuhi para
Nabi tersebut dan mendustai mereka. Karena itu, Allah mencela mereka
dengan firman-Nya, “Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu
lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu
dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh.”
Pada ayat 88, Allah menyinggung perihal kecongkakan
mereka dan ketidakbutuhan mereka terhadap ilmu lalu Dia mementahkan
klaim mereka tersebut dan membuktikan alasan itu, yaitu bahwa Allah
melaknat mereka akibat kekafiran mereka, karena itu mereka tidak
beriman.
Pada ayat 89, Allah Ta’ala menyinggung perihal
kekafiran mereka terhadap al-Qur’an dan Nabi-Nya setelah sebelum
diutusnya Nabi SAW mereka pernah mengatakan kepada bangsa Arab,
“Telah dekat masa kedatangan seorang nabi, lalu kami akan beriman
kepadanya dan bersamanya akan memerangi serta mengalahkan* kalian.”
Namun tatkala berita yang telah mereka ketahui itu sudah datang,
mereka lantas mengingkarinya. Karena itu, laknat Allah** ditimpakan
ke atas mereka sebab mereka itu orang-orang yang kafir.
Sedangkan pada ayat 90, Allah menilai jelek prilaku mereka
di mana mereka telah menjual diri mereka secara murahan, yaitu
menjualnya dengan kekafiran. Mereka tidak beriman kepada al-Qur’an
dan Nabi-Nya karena rasa iri bahwa bangsa Arab memiliki Nabi yang
membawa wahyu dan Rasul yang dita’ati serta diikuti. Lalu setelah
begitu lama perjalanan kesesatan yang ditempuh, mereka kembali
dengan mendapatkan kemurkaan besar yang sebabnya adalah kekafiran
terhadap ‘Isa dan kemurkaan besar yang sebabnya adalah kekafiran
terhadap Muhammad SAW. Bersama kemurkaan ini, mereka akan
mendapatkan juga azab yang menghinakan di dunia dan akhirat.
* Ini adalah makna firman-Nya maka setelah datang kepada
mereka apa yang telah mereka ketahui, lalu mereka ingkar
kepadanya (ayat 89) ** Dalam ayat tersebut Allah tidak
mengungkapnya dengan “Maka laknat Allah-lah atas
mereka ,” tetapi mengungkapkannya dengan
“Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu
(orang-orang kafir) ” sebagai isyarat (sinyal) kepada
sebab terjadinya laknat tersebut, yaitu kekafiran bukan kepada jenis
atau etnis tertentu tetapi umum dan mencakup semua orang yang kafir
(alias bukan hanya dari Bani Israil saja-red.,)
PETUNJUK
AYAT
Di antara petunjuk dan pesan ayat yang didapat dari
ayat-ayat di atas adalah:
· Kewajiban terhadap nikmat yang
diberikan adalah bersyukur sedangkan kewajiban terhadap dosa yang
dilakukan adalah bertaubat.
· Buruknya menolak kebenaran
hanya karena ia tidak sesuai dengan hawa nafsu
· Betapa
ngerinya tindak kriminal pembunuhan dan mendustakan kebenaran
· Akhir yang amat buruk bagi sifat menyombongkan diri
terhadap ilmu dan klaim ketidakbutuhan untuk menambahnya
·
Celaan terhadap sifat dengki yang merupakan saudaranya ‘kezhaliman’
dan hasil akhir dari keduanya adalah sama-sama tidak mendapatkan
(diharamkan dari sesuatu) dan kehancuran · Buruknya sesuatu yang
dikhawatirkan akan berakibat buruk, na’udzu billahi min dzalik
SUMBER: - Tafsir Aysar at-Tafâsîr Li Kalâm
al-‘Alîy al-Kabîr karya Syaikh. Abu Bakar al-Jazâ`iriy
Hit : 1 | Index
Quran | Beritahu
Teman | versi
cetak |
| Index
Tafsir Ayat | |
|
 |
|
Sabtu,22-1-2005 -- 5:33:48 Hits ...:
2060008 Online : 20
users |
|
|
|
|
|